Tuesday, October 9, 2012

TBC Kulit? Bukannya TBC itu penyakit paru-paru?!

Sekitar 1 tahun yang lalu penulis bertemu dengan sahabat yang cukup dekat dengan penulis. Singkat cerita sahabat penulis tersebut menceritakan tentang penyakit yang di derita ibunya, yaitu benjolan di sekitar dada. Penulis merupakan orang awam dalam dunia kedokteran, jadi penulis berfikir kemungkinan penyakit itu adalah tumor. Tetapi sabahat penulis itu mengatakan bahwa benjolan yang ada di tubuh ibunya tersebut adalah TBC.Penulis sedikit bingung, dalam hati bertanya-tanya "Kok TBC di kulit ya?! bukannya di paru-paru?!". Penulis tidak bertanya lebih detail, dan hanya mendoakan semoga ibu dari sahabat penulis lekas sembuh.

Berselang beberapa bulan kemudian, penulis bertemu dengan sahabat penulis yang lain. Ketika sedang asik berbincang, penulis melihat bahwa leher dari sahabat penulis ada benjolan. Penulis menanyakan tentang benjolan tersebut, dan sahabat penulis menjawab penyakit itu adalah TBC. Dalam hati penulis berkata "Lho?! Penyakit ini lagi?!". Setelah itu penulis mulai tertarik mencari informasi lebih detail tentang penyakit ini, dan berikut adalah informasi yang berhasil penulis rangkum dalam sebuah artikel.


Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Gambar Mikobakterium tuberkulosa

Tuberculosis kerap dikenal sebagai penyakit flek paru-paru. Padahal TBC juga bisa menyerang organ lain seperti usus, kulit hingga kelenjar. Karenanya waspadai ketika muncul benjolan pada leher ataupun tubuh anda. Pemeriksaan sejak dini akan membantu mendeteksi adanya TBC ekstra paru. 

Saat ini Indonesia merupakan salah satu pemasok penderita TBC terbesar didunia setelah Cina dan India. Ternyata TBC bisa muncul diluar organ paru. Beberapa penyakit TBC ekstra paru yang ditemukan antara lain TBC Kelenjar, TBC Usus, TBC Kulit, Mengitis TBC, TBC Ginjal, dan TBC Hati. Jenis penyakit TBC ini bisa menyerang organ tubuh selain paru. TBC Kelenjar ditemukan disekitar leher berpa pembesaran kelenjar getah bening. Salah satu kelenjar getah bening yang banyak terserang adalah kelenjar yang ada di leher. Kelenjar getah bening itu terdapat pada beberapa bagian tubuh yang berbeda mulai dari leher, ketiak, sela paha serta didalam perut. Dan bila terjadi infeksi pada tubuh biasanya kelenjar itu akan membengkak. Infeksi kelenjar itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu infeksi nonspesifik yakni infeksi akibat adanya peradangan organ tubuh lain dan infeksi spesifik yakni adanya tubercolusis (TBC) kelenjar atau penyakit kelamin. 

Jika dilihat dari gejala klinisnya, derita TBC kelenjar diawali demam berkepanjangan, batuk lama, nafsu makan menurun, serta munculnya benjolan-benjolan pada leher atau ketiak serta sela paha. Hanya saja, yang paling banyak ditemukan adalah adanya benjolan dileher. Benjolan yang merupakan pembesaran kelenjar itu biasanya akan terlihat mengelompok. Dan suatu saat benjolan-benjolan tersebut akan pecah serta mengeluarkan cairan seperti nanah. Sebagai langkah antisipasi jika memang terdapat benjolan pada bagian tubuh seperti leher, ketiak serta sela paha segera periksakan diri ke dokter.

Gejalanya memang tidak terlalu dapat dirasakan oleh penderitanya. Tiba-tiba benjolannya sudah semakin membesar saja. Kelenjar di lehar membengkak banhkan menyebar ke bagian lainnya. Hal tersebut terjadi karena adanya peradangan pada kelenjar getah bening akibat bakteri TBC itu. Tubuh mulai agak lemah, tidak kuat kecapekan. Kalau capek kadang tiba-tiba sedikit demam dan kelenjar leher pun ikut-ikutan panas.

Untuk pemeriksaan dini, biopsi masih menjadi satu-satunya cara yang bisa membantu seseorang mengetahui penyebab terjadinya pembekakan kelenjar getah bening pada tubuh. TBC paru bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi obat secara terus menerus selama enam bulan, sedangkan penyembuhan TBC kelenjar membutuhkan waktu yang lebih lama, yakni 9 bulan. Meski TBC kelenjar masuk dalam kategori TBC tetapi penyakit ini bukanlah tipe penyakit yang akan menular ke orang lain. Kecuali penderita TBC kelenjar bersangkutan juga menderita penyakit TBC paru. Penjagaan kondisi tubuh harus selalu diperhatikan. Misalnya dengan menganut pola hidup sehat, yakni makan dan olahraga teratur, istirahat cukup dan bila perlu rajin mengkonsumsi multivitamin. Sebab dengan tubuh yang sehat, seseorang lebih siap mempertahankan diri dari serangan penyakit.


sumber : www.mitrakeluarga.com, www.medicastore.com

No comments: